SMK Negeri Wonosalam merupakan Sekolah Negeri Kejuruan yang terletak di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, memiliki 4 Konsentrasi Keahlian / Jurusan yakni 1). Agribisnis Tanaman Perkebunan; 2). Kuliner; 3). Teknik Kendaraan ringan; 4.) Teknik Pemesinan

Contact Info

Jl. Anjasmoro, Pucangrejo, Wonosalam, Kec. Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61476
smknwonosalam@yahoo.co.id
6281334696920

Follow Us

Biografi Rina Trysyyah Cholfiana

Biografi Rina Trysyyah Cholfiana

Rina Tryssyah Cholfiana, S.Pd. merupakan nama lengkap Bu Rina, pengajar produktif tata boga di SMK Negeri Wonosalam. Beliau mengabdi di SMK Negeri Wonosalam sejak tahun 2009. Bu Rina merupakan putri kedua dari pasangan Bapak Sutrisno dan Ibu Cholifah Romlah Wati. Lahir di Kota Udang pada tanggal 28 Februari 1984 menjadikan ia terbiasa dengan kehidupan kota yang menjanjikan kesejahteraan.

Bu Rina menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Kludan Tanggulangin pada tahun 1990 kemudian beliau melanjutkan di SMP Negeri Tulangan pada tahun 1996 dan melanjutkan pendidikan menengah atas di SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo jurusan tata boga hingga lulus pada tahun 2002.

Setelah melanjutkan pendidikan menengah atas, Bu Rina melanjutkan program sarjana di Universitas Negeri Surabaya jurusan PKK pada tahun 2002 hingga lulus pada tahun 2007.

Menjadi guru bukanlah cita-cita utama perempuan yang hobi membaca ini. Ia hanya mengikuti keinginan orang tua yang bercita-cita salah satu dari anak-anaknya menjadi seorang guru. Telah menjadi prinsip hidupnya bahwa orang yang mengikuti arahan orang tua pasti mudah mencapai puncak kehidupan. Apalagi sejak kehilangan sang ayah, ia begitu patuh terhadap apa yang disampaikan oleh sang ibu.

Ketika menempuh pendidikan di SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo, Bu Rina kehilangan Pak Sutrisno, ayahnya yang begitu dikagumi dan dicintai. Saat inilah titik terendah kehidupan dunia yang ia rasakan. Saat itu, ia merasa bagai dihantam ombak beserta karang juga perahu nelayan. Keceriaan hidupnya usai. Rasanya susah untuk melakoni perjalanan hidup tanpa sang ayah. Sosok humble yang ia peroleh dari teman sekolah mendadak berubah seratus delapan puluh derajat. Ia menjadi sosok pemurung, susah untuk bergaul, dan malas untuk sekolah hingga suatu saat ia tersadar bahwa masih ada satu orang tua yang wajib untuk ia bahagiakan. Masih ada sosok ibu yang wajib untuk dipatuhi. Tak seharusnya berlarut dalam kesedihan. Mau bersedih hingga akhir hayat pun, ayah tak akan kembali. Sudah saatnya bangkit untuk menjadi apa yang ayah dan ibu cita-citakan.

Inilah yang menjadi semangat Bu Rina untuk meraih masa depan sebaik-baiknya. Baginya, apa yang disampaikan sang ibu itulah perintah yang wajb untuk dilakoni tanpa mengeluh.

Setelah lulus dari Unesa, lagi-lagi, ia mengikuti arahan ibu: mencoba keberuntungan mengikuti tes CPNS. Dengan rasa percaya diri yang begitu tinggi, perempuan pecinta tanaman ini mampu menenteng SK CPNS sebagai guru pendidikan tata boga pada tahun 2009.

SMK Negeri Wonosalam yang berada di lereng gunung Anjasmoro menjadi  penempatan tugas pertama sebagai PNS daerah. Daerah yang tak pernah dijamah bahkan tak pernah didengar ini akan menjadi tempat singgah entah sampai kapan. Dalam lubuk hati paling dalam, ia hanya ingin sementara waktu berada di Wonosalam. Bu Rina berkeinginan kembali ke Sidoarjo agar selalu dekat dengan ibu juga sanak saudara. Namun, takdir berkata lain, jodoh datang dari mana saja. Jodoh Bu Rina datang dari Sumber Arum, Sambirejo, Wonosalam. Menikah dengan Munthalib membuat ia menjadi warga wonosalam seutuhnya. Meninggalkan keramaian kota dan berdampingan dengan hawa dingin lereng gunung Anjasmoro.

Setelah menikah, kebahagiaan Bu Rina bertambah dengan hadirnya putra semata wayang yang diberi nama Damar Panuluh Arya Dhipa. Damar dalam bahasa sanskerta berarti pemimpin, Panuluh berarti memancarkan cahaya. Arya berarti mulia, dan Dhipa berarti tempat yang aman. Dengan demikian Damar Panuluh Arya Dhipa bermakna pemimpin mulia yang memancarkan cahaya serta menjadi tempat yang aman dan terang.

Selalu mengupgrade ilmu adalah moto hidup Bu Rina. Terjun ke dunia pendidikan membuat ia selalu bersemangat untuk memperbarui diri. Penghargaan bergengsi yang pernah ia raih saat menjadi guru di SMK Negeri Wonosalam ialah pemenang 1 Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (KRENOVA) tahun 2019.

Menjadi pemenang Krenova pada saat itu membuat Bu Rina semakin mencintai dunia pendidikan. Mengikuti pelatihan tiada henti hingga mengikuti program guru penggerak menjadi titik awal ingin menapaki karier menjadi pengawas sekolah hingga akhirnya ia benar-benar mampu dan berhasil mengikuti rangkaian prosedur calon pengawas. Kini, perempuan kota yang mengabdikan diri di Wonosalam telah berpindah tugas. Beliau telah menjadi pengawas sekolah cabang dinas pendidikan kabupaten jombang. Ini berarti SMK Negeri Wonosalam harus merelakan sosok hangat penuh dedikasi berpindah tugas.

Dalam pidato terakhirnya, beliau berpesan agar siswa-siswi SMK Negeri Wonosalam harus semangat belajar, raihlah kesuksesan dengan kerja keras karena kesuksesan tidak akan lahir begitu saja.

Selamat bertugas di tempat baru Bu Rina. Selamat menempuh perjalanan kehidupan yang lebih baik.


Penulis Artikel:
Ika Rahayu, S.Pd.


Related Post

Hubungi Kami di WhatsApp